Oleh: Ketut Kamarantha
Mahasiswa Semester VIII Fisip Unipas
Singaraja
(Locus Majalah Ilmiah
Fisip Vol 2 No. 1- Agustus 2013, hal 99-109)
ABSTRAK
Lingkungan Kerja merupakan
kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada dalam organisasi serta
organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan
fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang
baik, warna, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu), serta lingkungan
non fisik (suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar
sesama karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah).
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:1)
apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD
SKB Buleleng ? , 2) sejauh mana pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ?”. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk
mengetahui sejauhmana
menginterpretasikan ada tidaknya pengaruh lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng”, 2) sejauhmana hubungan pengaruh
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng. Jenis
penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif, dengan menggunakan
teknik sampel sensus, jumlah sampel 41 orang pegawai UPTD SKB Buleleng. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis
statistik yang dipergunakan sebagai berikut:
1. Analisis
korelasi product moment, teknik ini
digunakan untuk mengetahui hubungan/pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja pegawai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan belajar Buleleng.
2. Analisis koefesien
determinasi, teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan
yang diberikan oleh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan belajar Buleleng.
3. Analisis regresi linier,
teknik ini digunakan untuk dapat memprediksikan seberapa besar perubahan
variabel lingkungan kerja terhadap motivasi kerja.
Dari hasil analisis data dengan
menggunakan analisis korelasi product
moment diperoleh r = 0,653. Hal ini berarti ada
hubungan/pengaruh kuat dan positif antara lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Sanggar Kegiatan belajar Buleleng. Hipotesis penelitian (Ha) diterima dan (Ho)
ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan / pengaruh
untuk lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng dan
(2) besar pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja adalah sesuai
dengan uji Determinasi sebesar 42,25% dan uji Regresi dengan persamaan y = 18,24.071. Rekomendasi
yang disampaikan dengan melihat hasil tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada
motivasi kerja, dan mengingat besarnya pengaruh lingkungan kerja perlu di
tingkatkan kualitasnya.
Kata
Kunci:
Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja
Pendahuluan
Lingkungan Kerja merupakan kondisi-kondisi material
dan psikologis yang ada dalam organisasi serta organisasi harus menyediakan
lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang
nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan
yang cukup maupun musik yang merdu). Hal ini senada dengan pendapat Arnold
dan Feldman (2003:90), yang menyatakan bahwa, “kondisi kerja yang menjadi
faktor motivasi kerja pegawai seperti temperature , ventilasi, kelembaban, penerangan,
ventilasi kebersihan tempat kerja, kebisingan, rencana kerja, dan peralatan
serta perlengkapan yang memadai”. Selain itu lingkungan non fisik
(suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama
karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan) juga berpengaruh pada
motivasi kerja. Bahkan menurut Anne Bruce menyebutkan bahwa “untuk mendorong
semangat kerja ubahlah lingkungan kerja…menurut prinsip-prinsip dasar psikologi
lingkungan, tata letak atau lingkungan kerja dapat menghasilkan dampak yang
dramatis terhadap semangat kerja karyawan secara keseluruhan, antusiasme
terhadap tugas, dan produktivitas” (Bruce,2003: 92) Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung
pelaksanaan kerja sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
Lingkungan
kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan. Motivasi
merupakan dorongan atau kekuatan yang mungkin bisa muncul dari dalam diri
sendiri dan bisa muncul dari luar diri sendiri. Motivasi kerja merupakan hasil
dari akumulasi kebiasaan atau karakter seseorang dengan lingkungan, seperti
tempatnya bekerja, atasannya, rekan-rekannya, peraturan perusahaan, dan sarana
pendukung kerjanya (Sutikno, 2007: 6). Selanjutnya Sulilo Martoyo (2000:165), mengatakan bahwa,
“Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja
atau dengan kata lain pendorong semangat kerja.
Menurut
Mulyani,A.Nurhadi (2005:5), menghadapi situasi dan kondisi kerja yang makin
kompleks dituntut motivasi kerja dan komitmen kerja yang semakin meningkat dan
professional, memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik serta pengalaman lapangan yang memadai. Sedangkan kerja didefinisikan oleh
James A.F Stoner (2001:134), adalah karakteristik psikologis manusia
yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Situasi kerja
bukanlah situasi yang mencekam karena sekedar untuk melaksanakan instruksi dari
atas tetapi tugasnya adalah menciptakan situasi dan iklim kerja dalam situasi
yang hidup, proses kegiatan yang dialogis, dan bukan suatu proses yang
diindoktrinasi. Menurut Mortensen & Schumuller (2001:40) menegaskan:
“Program Layanan pekerjaan merupakan sub kegiatan pekerjaan yang integral
dengan program layanan pekerjaan di tempat kerja secara keseluruhan, sehingga
perencanaan dan pelaksanaaan program layanan kerja di tempat harus sinergis dan
menyatu dengan Rencana Pengembangan program kegiatan di lembaga kerja (KLK)”
Fenomena
di lapangan menunjukkan rendahnya motivasi kerja para pegawai yang
diindikasikan oleh pengaruh lingkungan, dimana ada beberapa ruangan yang kurang
memadai, sehingga ada beberapa karyawan sebagai sumber daya manusia di SKB
Buleleng dalam melaksanakan tugasnya diluar ruangan kerja itu sendiri sehingga
membawa pengaruh pada ketidak nyamanan
dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dalam penelitian ini dikaji (1) apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ? (2) sejauh mana pengaruh lingkungan
kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ?”.
Metode Penelitian
1)
Lokasi
Penelitian
Tempat penelitian berlokasi di
UPTD SKB Buleleng yang berada di wilayah Desa Pemaron Jalan Seririt-Singaraja
No.1, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Pemilihan tempat penelitian ini
karena Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Buleleng sebagai pusat kegiatan
percontohan dan kendali mutu program pendidikan nonformal dan informal.
2)
Populasi
dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga
pendidik termasuk pamong belajar serta pegawai SKB Kabupaten Buleleng yang
jumlahnya 41 orang. Penelitian ini menjangkau seluruh populasi sasaran dengan
meneliti seluruh tenaga pendidik dan pegawai. Karena penelitian ini meneliti
seluruh populasi, maka penelitian ini lazim disebut sampel sensus, sensus dalam hal ini adalah cara pengumpulan data dimana
seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu (Supranto, 2000: 22), dengan
jumlah sampel sebanyak 41 orang karyawan UPTD SKB Kabupaten Buleleng.
3)
Sumber
data
Sumber data dalam penelitian ini adalah
1) responden atau orang yang memberikan informasi sesuai dengan sampel yang
ada. Penulis menggunakan responden dari pegawai UPTD SKB Buleleng, 2) dokumen
yang relevan dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, seperti : profil UPTD SKB Buleleng, struktur
organisasi SKB, dan biodata pegawai.
4)
Tehnik
pengumpulan data dan instrument penelitian
Tehnik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a)
Kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis dalam lembaran
kertas atau sejenisnya dan sampaikan pada responden penelitian untuk diisi
tanpa intervensi dari peneliti atau pihak lain. Skala yang digunakan adalah Skala Likert dimana setiap butir
terdiri dari atas suatu pertanyaan; dan untuk setiap responden dapat memelilih
satu diantara lima tawaran, SS =sangat setuju, S = setuju, R = ragu, TS = tidak
stuju, STS = sangat tidak setuju.
b)
Dokumentasi merupakan
salah satu tehnik pengumpulan data yang bersumber dari non insane. Dokumen
dalam penelitian ini adalah dokumen yang menyangkut data-data pendukung tentang
keberadaan pegawai. Adapun alasan penggunaan teknik ini adalah: (1) selalu
tersedia dan murah, (2) merupakan informasi yang stabil dan kaya, (3) sebagai
bukti telah terjadi suatu peristiwa, (4) merefleksi sesuatu yang terjadi dimasa
lampau, (5) dapat dianalisis
c)
Observasi adalah cara
yang ditempuh dalam mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke
lokasi penelitian. Observasi menurut Budiarto dan Anggraeni
(2003) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertolongan indra mata. Tehnik ini bermanfaat (1) menguruangi jumlah
pertanyaan, (2) mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, dan (3) untuk
memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau angket.
Adapun yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : Pengaruh lingkungan
kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Kabupaten Buleleng.
5.
Analisis
Data
a) Analisis
Korelasi Product Moment
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
derajat hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Rxy =
Keterangan:
r = Koefesien Korelasi
x = Variabel independen yaitu
lingkungan kerja
y = variabel dependen yaitu
motivasi kerja pegawai
n = jumlah data
Kreteria-kreteria
dalam penggunaan korelasi product moment adalah :
a. Koofesien
korelasi antara 0,800 s/d
1,000 berarti korelasi sangat kuat
b. Koofesien
korelasi antara 0,600 s/d
0,799 berarti korelasi kuat
c. Koofesien
korelasi antara 0,400 s/d
0,599 berarti korelasi sedang
d. Koofesien
korelasi antara 0,200 s/d
0,399 berarti korelasi rendah
e. Koofesien
korelasi antara 0,000 s/d
0,199 berarti korelasi sangat rendah
b) Analisis
Determinasi
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai
dalam bentuk prosentase, hal ini dapat dibuktikan dengan rumus:
D=
c)
Analisis
Regresi Linier
Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada
tidaknya pengaruh antara variabel bebas (lingkungan kerja) terhadap variabel
terikat (motivasi kerja pegawai) sebagai
berikut.
y = variabel terikat (motivasi kerja
pegawai)
x = variabel bebas (lingkungan kerja)
a = bilangan konstan
b = variabel bebas atau nilai koefisien
dari variabel bebas
Untuk mendapatkan nilai a dan
nilai b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
a =
b =
Analisis
Data
1.
Sajian
Data
Berdasarkan hasil penyebaran
kuisioner, dilakukan tabulasi data yang diperoleh dari variabel X (Lingkungan
kerja Pegawai) dan variabel Y (Motivasi Kerja pegawai) dengan hasil seperti
pada tabel berikut.
NO
|
|||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
1
|
60
|
63
|
3600
|
3969
|
3780
|
2
|
59
|
64
|
3481
|
4096
|
3776
|
3
|
58
|
64
|
3364
|
4096
|
3712
|
4
|
61
|
63
|
3721
|
3969
|
3843
|
5
|
59
|
61
|
3481
|
3721
|
3599
|
6
|
55
|
57
|
3025
|
3249
|
3135
|
7
|
56
|
59
|
3136
|
3481
|
3304
|
8
|
57
|
58
|
3249
|
3364
|
3306
|
9
|
54
|
54
|
2916
|
2916
|
2916
|
10
|
58
|
60
|
3364
|
3600
|
3480
|
11
|
59
|
61
|
3481
|
3721
|
3599
|
12
|
58
|
62
|
3364
|
3844
|
3596
|
13
|
57
|
59
|
3249
|
3481
|
3363
|
14
|
58
|
62
|
3364
|
3844
|
3596
|
15
|
60
|
61
|
3600
|
3721
|
3660
|
16
|
62
|
59
|
3844
|
3481
|
3658
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
17
|
60
|
62
|
3600
|
3844
|
3720
|
18
|
61
|
60
|
3721
|
3600
|
3660
|
19
|
58
|
60
|
3364
|
3600
|
3480
|
20
|
57
|
54
|
3249
|
2916
|
3078
|
21
|
59
|
58
|
3481
|
3364
|
3422
|
22
|
54
|
57
|
2916
|
3249
|
3078
|
23
|
51
|
51
|
2601
|
2601
|
2601
|
24
|
52
|
54
|
2704
|
2916
|
2808
|
25
|
60
|
55
|
3600
|
3025
|
3300
|
26
|
61
|
63
|
3721
|
3969
|
3843
|
27
|
62
|
61
|
3844
|
3721
|
3782
|
28
|
63
|
60
|
3969
|
3600
|
3780
|
29
|
59
|
58
|
3481
|
3364
|
3422
|
30
|
57
|
58
|
3249
|
3364
|
3306
|
31
|
63
|
60
|
3969
|
3600
|
3780
|
32
|
60
|
61
|
3600
|
3721
|
3660
|
33
|
61
|
63
|
3721
|
3969
|
3843
|
34
|
57
|
59
|
3249
|
3481
|
3363
|
35
|
61
|
64
|
3721
|
4096
|
3904
|
36
|
59
|
61
|
3481
|
3721
|
3599
|
37
|
59
|
59
|
3481
|
3481
|
3481
|
38
|
60
|
59
|
3600
|
3481
|
3540
|
39
|
59
|
60
|
3481
|
3600
|
3540
|
40
|
59
|
61
|
3481
|
3721
|
3599
|
41
|
63
|
60
|
3969
|
3600
|
3780
|
2406
|
2445
|
141492
|
146157
|
143692
|
1)
Analisis Korelasi Product Moment
Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh hasil 0,65.
bila hasil tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kuat lemahnya korelasi, maka
nilai ini berada diantara 0,600 s/d 0,799. Ini berarti bahwa hubungan antara
lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng tergolong
kuat.
2) Analisis Koefesien Determinasi
Perhitungan korelasi product moment menunjukkan koefesien korelasi sebesar 0,65, sehingga besarnya koefesien
determinasinya adalah:
D = rxx 100%
= (0,65)x 100%
= 0,4225 x 100%
= 42,25%
Ini berarti pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai adalah sebesar 42,25%, sedangkan sisanya sebesar
57,75% disebabkan karena faktor lain.
3) Analisis Regresi Linier
Uji regresi linier tentang nilai
motivasi kerja pegawai menjadi 54,45 kalau nilai lingkungan kerja dinaikkan
menjadi 51. Dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa bila X (lingkungan
kerja) ditingkatkan satu satuan (satu skor) akan dapat meningkatkan Y (motivasi
kerja pegawai) sebesar 0,71.
Pembahasan
Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
pegawai pada UPTD SKB Buleleng mempunyai pengaruh yang kuat atau korelasi
positif, hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment menunjukkan koefesien
korelasi yang diperoleh sebesar 0,653. Angka ini bila dikonsultasikan dengan
pedoman korelasi berada diantara 0,600
s/d 0,799, ini menunjukkan adanya hubungan positif dan
kuat antara lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB
Buleleng.
Sumbangan pengaruh yang diberikan pada
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng berdasarkan
perhitungan uji determinasi memperoleh nilai sebesar 42,25% sedangkan sisanya
sebesar 57,75% disebabkan oleh faktor lain.
Adanya pengaruh positif dari lingkungan
kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng dapat juga dilihat dari
uji regresi. Hasil perhitungan uji regresi adalah Y = 18,24 +
0,71 X bila misalnya lingkungan kerja (X=51), maka motivasi kerja
pegawai (Y) adalah 54,45. Jadi
diperkirakan nilai motivasi kerja pegawai 54,45 kalau nilai lingkungan
kerja dinaikkan menjadi 51. Dari
persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa bila X (lingkungan kerja)
ditingkatkan satu satuan (satu skor) akan dapat meningkatkan Y (motivasi kerja pegawai) sebesar 0,71.
Penutup
1. Simpulan
Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
pegawai pada UPTD SKB Buleleng mempunyai pengaruh yang kuat atau korelasi
positif, hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment menunjukkan koefesien korelasi
yang diperoleh sebesar 0,653. Angka ini bila dikonsultasikan dengan pedoman
korelasi berada diantara 0,600 s/d 0,799,
ini menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng.
Daftar Pustaka
Arnold dan Feldman, 2003, Management Sumber Daya Manusia. Bumi
Manajemen, Jakarta
Bruce,
Anne, 2003. Rahasia Tempat Kerja
Bersemangat dan Berkinerja Tinggi. Dari buku Building a High Morale Workplace terjemahan Fernando. PT Serambi
Ilmu Semesta, Jakarta
Budiarto,
Eko & Dewi Anggraeni, 2003. Pengantar
Epidemiologi. EGC, Jakarta
Danin,
Sudarwan. 2002. Menjadi peneliti
Kualitatif dan Rancangan Metodologi,
Pustaka Setia Bandung
Husein.
2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung
: Alfabeta
Martoyo.
2000. Pengaruh
Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Administrasi Bisnis Volume 2, Nomor 2.
Morten
& Schuumuller, 2001. Managemet of
organizational behavior: utilizing human resources. New Jersey: Prentice – Hall International Inc. Tersedia pada http://www.docstoc.com/docs/68847928/ Managemet of organizational behavior (diakses 21 Desember 2001).
Nawawi, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta ; Edisi revisi VI : Rineka Cipta.
Nurhadi, Mulyadi. A. 2005. Management suatu dasar dan pengantar.
Yogyakarta.
Stoner,
Jame A.F. 2001. Pengaruh kepemimpinan, motivasi,
dan komunikasi terhadap semangat kerja pegawai, di Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat. UNSPECIFIED
thesis.
Sugiyono, 2005. Penelitian ilmu administrasi. Bandung:
Alfabeta
Supranto,
2000. Statistik, Teori dan Aplikasi. Erlangga,
Jakarta
Sutikno,
2007. The Power of Empathy in Leadership.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta