Jumat, 27 Desember 2013

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BULELENG



Oleh: Ketut Kamarantha
Mahasiswa Semester VIII Fisip Unipas Singaraja      

(Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 2 No. 1- Agustus 2013, hal 99-109)

ABSTRAK
Lingkungan Kerja merupakan kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada dalam organisasi serta organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu), serta lingkungan non fisik (suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah). Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:1) apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ? , 2) sejauh mana pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ?”. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui sejauhmana  menginterpretasikan ada tidaknya pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng”, 2) sejauhmana hubungan pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng. Jenis penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif, dengan menggunakan teknik sampel sensus, jumlah sampel 41 orang pegawai UPTD SKB Buleleng. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis statistik yang dipergunakan sebagai berikut:
1.    Analisis korelasi product moment, teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan/pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan belajar Buleleng.
2.    Analisis koefesien determinasi, teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan yang diberikan oleh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan belajar Buleleng.
3.    Analisis regresi linier, teknik ini digunakan untuk dapat memprediksikan seberapa besar perubahan variabel lingkungan kerja terhadap motivasi kerja.
Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis korelasi product moment diperoleh r = 0,653. Hal ini berarti ada hubungan/pengaruh kuat dan positif antara lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai  Unit Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan belajar Buleleng. Hipotesis penelitian (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan / pengaruh untuk lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng dan (2) besar pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja adalah sesuai dengan uji Determinasi sebesar 42,25% dan uji Regresi  dengan persamaan y = 18,24.071. Rekomendasi yang disampaikan dengan melihat hasil tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada motivasi kerja, dan mengingat besarnya pengaruh lingkungan kerja perlu di tingkatkan kualitasnya.
Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja
           
Pendahuluan
Lingkungan Kerja merupakan kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada dalam organisasi serta organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu). Hal ini senada dengan pendapat Arnold dan Feldman (2003:90), yang menyatakan bahwa, “kondisi kerja yang menjadi faktor motivasi kerja pegawai seperti temperature , ventilasi, kelembaban, penerangan, ventilasi kebersihan tempat kerja, kebisingan, rencana kerja, dan peralatan serta perlengkapan yang memadai”.  Selain itu lingkungan non fisik (suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan) juga berpengaruh pada motivasi kerja. Bahkan menurut Anne Bruce menyebutkan bahwa “untuk mendorong semangat kerja ubahlah lingkungan kerja…menurut prinsip-prinsip dasar psikologi lingkungan, tata letak atau lingkungan kerja dapat menghasilkan dampak yang dramatis terhadap semangat kerja karyawan secara keseluruhan, antusiasme terhadap tugas, dan produktivitas” (Bruce,2003: 92)  Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
  Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga dapat meningkatkan motivasi  kerja karyawan. Motivasi merupakan dorongan atau kekuatan yang mungkin bisa muncul dari dalam diri sendiri dan bisa muncul dari luar diri sendiri. Motivasi kerja merupakan hasil dari akumulasi kebiasaan atau karakter seseorang dengan lingkungan, seperti tempatnya bekerja, atasannya, rekan-rekannya, peraturan perusahaan, dan sarana pendukung kerjanya (Sutikno, 2007: 6). Selanjutnya  Sulilo Martoyo (2000:165), mengatakan bahwa, “Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja.
Menurut Mulyani,A.Nurhadi (2005:5), menghadapi situasi dan kondisi kerja yang makin kompleks dituntut motivasi kerja dan komitmen kerja yang semakin meningkat dan professional, memerlukan pengetahuan  dan keterampilan yang spesifik serta pengalaman lapangan yang memadai. Sedangkan kerja didefinisikan   oleh  James A.F Stoner (2001:134), adalah karakteristik psikologis manusia yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Situasi kerja bukanlah situasi yang mencekam karena sekedar untuk melaksanakan instruksi dari atas tetapi tugasnya adalah menciptakan situasi dan iklim kerja dalam situasi yang hidup, proses kegiatan yang dialogis, dan bukan suatu proses yang diindoktrinasi. Menurut Mortensen & Schumuller (2001:40) menegaskan: “Program Layanan pekerjaan merupakan sub kegiatan pekerjaan yang integral dengan program layanan pekerjaan di tempat kerja secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pelaksanaaan program layanan kerja di tempat harus sinergis dan menyatu dengan Rencana Pengembangan program kegiatan di lembaga kerja (KLK)”
Fenomena di lapangan menunjukkan rendahnya motivasi kerja para pegawai yang diindikasikan oleh pengaruh lingkungan, dimana ada beberapa ruangan yang kurang memadai, sehingga ada beberapa karyawan sebagai sumber daya manusia di SKB Buleleng dalam melaksanakan tugasnya diluar ruangan kerja itu sendiri sehingga membawa pengaruh pada   ketidak nyamanan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya.
  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dikaji (1) apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ? (2) sejauh mana pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai di UPTD SKB Buleleng ?”.


Metode  Penelitian
1)   Lokasi Penelitian
              Tempat penelitian berlokasi di UPTD SKB Buleleng yang berada di wilayah Desa Pemaron Jalan Seririt-Singaraja No.1, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Pemilihan tempat penelitian ini karena Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Buleleng sebagai pusat kegiatan percontohan dan kendali mutu program pendidikan nonformal dan informal.
2)   Populasi dan Sampel
    Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga pendidik termasuk pamong belajar serta pegawai SKB Kabupaten Buleleng yang jumlahnya 41 orang. Penelitian ini menjangkau seluruh populasi sasaran dengan meneliti seluruh tenaga pendidik dan pegawai. Karena penelitian ini meneliti seluruh populasi, maka penelitian ini lazim disebut  sampel sensus, sensus dalam hal ini adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu (Supranto, 2000: 22), dengan jumlah sampel sebanyak 41 orang karyawan UPTD SKB Kabupaten Buleleng.
3)   Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah 1) responden atau orang yang memberikan informasi sesuai dengan sampel yang ada. Penulis menggunakan responden dari pegawai UPTD SKB Buleleng, 2) dokumen yang relevan dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian,  seperti : profil UPTD SKB Buleleng, struktur organisasi SKB, dan biodata pegawai.       
4)   Tehnik pengumpulan data dan instrument penelitian
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis dalam lembaran kertas atau sejenisnya dan sampaikan pada responden penelitian untuk diisi tanpa intervensi dari peneliti atau pihak lain. Skala yang digunakan  adalah Skala Likert dimana setiap butir terdiri dari atas suatu pertanyaan; dan untuk setiap responden dapat memelilih satu diantara lima tawaran, SS =sangat setuju, S = setuju, R = ragu, TS = tidak stuju, STS = sangat tidak setuju.
b)   Dokumentasi merupakan salah satu tehnik pengumpulan data yang bersumber dari non insane. Dokumen dalam penelitian ini adalah dokumen yang menyangkut data-data pendukung tentang keberadaan pegawai. Adapun alasan penggunaan teknik ini adalah: (1) selalu tersedia dan murah, (2) merupakan informasi yang stabil dan kaya, (3) sebagai bukti telah terjadi suatu peristiwa, (4) merefleksi sesuatu yang terjadi dimasa lampau, (5) dapat dianalisis
c)    Observasi adalah cara yang ditempuh dalam mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Observasi menurut Budiarto dan Anggraeni (2003) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Tehnik ini bermanfaat (1) menguruangi jumlah pertanyaan, (2) mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, dan (3) untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau angket. Adapun yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Kabupaten Buleleng.
5.    Analisis Data
a)   Analisis Korelasi Product Moment
 Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
      Rxy =
                Keterangan:
                  r = Koefesien Korelasi
                  x = Variabel independen yaitu lingkungan kerja
                  y = variabel dependen yaitu motivasi kerja pegawai
                  n = jumlah data
Kreteria-kreteria dalam penggunaan korelasi product moment adalah :
a.     Koofesien korelasi antara  0,800  s/d  1,000 berarti korelasi sangat kuat
b.    Koofesien korelasi antara  0,600  s/d  0,799 berarti korelasi kuat
c.     Koofesien korelasi antara  0,400  s/d  0,599 berarti korelasi sedang
d.    Koofesien korelasi antara  0,200  s/d  0,399 berarti korelasi rendah
e.     Koofesien korelasi antara  0,000  s/d  0,199 berarti korelasi sangat rendah
b)   Analisis Determinasi
       Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai dalam bentuk prosentase, hal ini dapat dibuktikan dengan rumus:
                  D=  
c)    Analisis Regresi Linier
   Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (lingkungan kerja) terhadap variabel terikat (motivasi kerja pegawai)  sebagai berikut.
       y = variabel terikat (motivasi kerja pegawai)
       x = variabel bebas (lingkungan kerja)
             
       a = bilangan konstan
       b = variabel bebas atau nilai koefisien dari variabel bebas
               Untuk mendapatkan nilai a dan nilai b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
                         a  =             
                            b  =
Analisis Data
1.    Sajian Data

            Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner, dilakukan tabulasi data yang diperoleh dari variabel X (Lingkungan kerja Pegawai) dan variabel Y (Motivasi Kerja pegawai) dengan hasil seperti pada tabel berikut.
NO
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
60
63
3600
3969
3780
2
59
64
3481
4096
3776
3
58
64
3364
4096
3712
4
61
63
3721
3969
3843
5
59
61
3481
3721
3599
6
55
57
3025
3249
3135
7
56
59
3136
3481
3304
8
57
58
3249
3364
3306
9
54
54
2916
2916
2916
10
58
60
3364
3600
3480
11
59
61
3481
3721
3599
12
58
62
3364
3844
3596
13
57
59
3249
3481
3363
14
58
62
3364
3844
3596
15
60
61
3600
3721
3660
16
62
59
3844
3481
3658
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
17
60
62
3600
3844
3720
18
61
60
3721
3600
3660
19
58
60
3364
3600
3480
20
57
54
3249
2916
3078
21
59
58
3481
3364
3422
22
54
57
2916
3249
3078
23
51
51
2601
2601
2601
24
52
54
2704
2916
2808
25
60
55
3600
3025
3300
26
61
63
3721
3969
3843
27
62
61
3844
3721
3782
28
63
60
3969
3600
3780
29
59
58
3481
3364
3422
30
57
58
3249
3364
3306
31
63
60
3969
3600
3780
32
60
61
3600
3721
3660
33
61
63
3721
3969
3843
34
57
59
3249
3481
3363
35
61
64
3721
4096
3904
36
59
61
3481
3721
3599
37
59
59
3481
3481
3481
38
60
59
3600
3481
3540
39
59
60
3481
3600
3540
40
59
61
3481
3721
3599
41
63
60
3969
3600
3780

2406
2445
141492
146157
143692

1)  Analisis Korelasi Product Moment
            Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh hasil 0,65. bila hasil tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kuat lemahnya korelasi, maka nilai ini berada diantara 0,600  s/d  0,799. Ini berarti bahwa hubungan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng tergolong kuat.
2) Analisis Koefesien Determinasi
      Perhitungan korelasi product moment menunjukkan koefesien korelasi sebesar  0,65, sehingga besarnya koefesien determinasinya adalah:
               D  =  rxx 100%
                    = (0,65)x 100%
                    = 0,4225 x 100%
                    = 42,25%
      Ini berarti pengaruh yang diberikan oleh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai  adalah sebesar 42,25%, sedangkan sisanya sebesar 57,75% disebabkan karena faktor lain.
3) Analisis Regresi Linier
      Uji regresi linier tentang nilai motivasi kerja pegawai menjadi 54,45 kalau nilai lingkungan kerja dinaikkan menjadi 51. Dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa bila X (lingkungan kerja) ditingkatkan satu satuan (satu skor) akan dapat meningkatkan Y (motivasi kerja pegawai) sebesar 0,71.

Pembahasan    
       Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng mempunyai pengaruh yang kuat atau korelasi positif, hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment menunjukkan koefesien korelasi yang diperoleh sebesar 0,653. Angka ini bila dikonsultasikan dengan pedoman korelasi berada diantara 0,600  s/d  0,799,  ini menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat antara lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng.
      Sumbangan pengaruh yang diberikan pada lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng berdasarkan perhitungan uji determinasi memperoleh nilai sebesar 42,25% sedangkan sisanya sebesar 57,75% disebabkan oleh faktor lain.
      Adanya pengaruh positif dari lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai UPTD SKB Buleleng dapat juga dilihat dari uji regresi. Hasil perhitungan uji regresi adalah Y  = 18,24 +  0,71 X bila misalnya lingkungan kerja (X=51), maka motivasi kerja pegawai  (Y) adalah 54,45. Jadi diperkirakan nilai motivasi kerja pegawai 54,45 kalau nilai lingkungan kerja  dinaikkan menjadi 51. Dari persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa bila X (lingkungan kerja) ditingkatkan satu satuan (satu skor) akan dapat meningkatkan  Y (motivasi kerja pegawai) sebesar 0,71.

Penutup
1. Simpulan
     Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng mempunyai pengaruh yang kuat atau korelasi positif, hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment menunjukkan koefesien korelasi yang diperoleh sebesar 0,653. Angka ini bila dikonsultasikan dengan pedoman korelasi berada diantara 0,600  s/d  0,799,  ini menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada UPTD SKB Buleleng.

Daftar Pustaka
Arnold dan Feldman, 2003, Management Sumber Daya Manusia. Bumi Manajemen, Jakarta

Bruce, Anne, 2003. Rahasia Tempat Kerja Bersemangat dan Berkinerja Tinggi. Dari buku Building a High Morale Workplace terjemahan Fernando. PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta
Budiarto, Eko & Dewi Anggraeni, 2003. Pengantar Epidemiologi. EGC, Jakarta

Danin, Sudarwan. 2002. Menjadi peneliti Kualitatif dan Rancangan Metodologi,  Pustaka Setia Bandung
Husein. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Martoyo. 2000. Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Administrasi Bisnis Volume 2, Nomor 2.
Morten & Schuumuller, 2001. Managemet of organizational behavior: utilizing human resources. New Jersey: Prentice – Hall International Inc. Tersedia pada http://www.docstoc.com/docs/68847928/ Managemet of organizational behavior (diakses 21 Desember 2001).
Nawawi, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta ; Edisi revisi VI : Rineka Cipta.
Nurhadi, Mulyadi. A. 2005. Management suatu dasar dan pengantar. Yogyakarta.

Stoner, Jame A.F. 2001. Pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi terhadap semangat kerja pegawai, di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat. UNSPECIFIED thesis.

Sugiyono, 2005. Penelitian ilmu administrasi. Bandung: Alfabeta

Supranto, 2000. Statistik, Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta

Sutikno, 2007. The Power of Empathy in Leadership.  PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta