Oleh:
I Dewa Gede Agung Adi
Pratama
Mahasiswa Semester VIII Fisip Unipas
Singaraja
(Locus Majalah Ilmiah
Fisip Vol 2 No. 1- Agustus 2013, hal 86-98)
Abstrak
Dalam era globalisasi tuntutan tugas bagi
semua pihak semakin berat dikalangan organisasi yang dalam pelaksanaannya
dipercepat dan dengan tingkat ketepatan yang tinggi, serta praktis dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi seperti komputer, dimana hal tersebut harus ditunjang dengan kemampuan sumberdaya manusia yang menggunakannya. Penelitian ini dirumuskan
pada pokok permasalahan yaitu : 1)bagaimana peranan operator
komputer dalam administrasi pada Program Pascasarjana (S2) Universitas
Pendidikan Ganesha? ; 2) kendala-kendala apa yang dijumpai operator komputer dan
bagaimana cara pemecahannya?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif kualitatif, untuk memperoleh
gambaran secara mendalam mengenai peranan operator komputer dalam administrasi
pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Pengambilan informan
menggunakan metode purposive sampling, sedangkan
teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan pemanfaatan
dokumen. Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus, bahkan wajib dikerjakan oleh seorang
anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang telah dibuat
berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi. Tupoksi pekerjaan merupakan
salah satu wujud dari formalisasi pekerjaan agar setiap pegawai menganggap
bahwa pekerjaan yang dibebankan kepadanya merupakan hal penting yang harus
dijalankan. Selain itu, arahan dari pimpinan juga memiliki peran yang dominan
dalam pelaksanaan pekerjaan oleh para pegawai, sehingga pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya menjadi
konsisten. Disarankan seorang pimpinan dalam sebuah
organisasi dalam upaya mengarahkan / mengkoordinasi pekerjaan untuk para
pegawainya seharusnya perlu berdasar
pada pedoman deskripsi jabatan yang tepat.
Kata kunci :
operator komputer dalam
administrasi, Program Pascasarjana (S2) Universitas Pendidikan Ganesha
PENDAHULUAN
Dalam
era globalisasi dewasa ini, dimana dunia semakin terasa sempit karena
kemajuan teknologi, terutama di bidang
informasi, komunikasi dan teknologi, terlihat tuntutan tugas bagi semua pihak
yang semakin meningkat dan semakin berat. Dikalangan organisasi pemerintah
baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, mereka terasa perlunya
penyelesaian tugas umum pemerintahan dan pembangunan dengan cepat, berdaya
guna dan berhasil guna. Dimana pembangunan dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian,
pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial (Sjamsuddin, 2005: 10).
Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekonologi di bidang administrasi sangatlah mempengaruhi, juga warna dan
corak perkembangan manajemen pada masa datang (Makmur, 2008: 21). Proses
pelaksanaan administrasi dapat
dipercepat dan dipertepat serta praktis dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut, di samping dengan menggunakan cara kerja
yang sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi, organisasi dan manajemen yang
modern. Administrasi adalah “suatu kegiatan yang
bersifat memberikan pelayanan atau servis sesuai dengan kebijakan yang
ditentukan oleh yang memberikan tugas, kewajiban dan tanggungjawab kepadanya”
(Sjamsudin, 2008: 1). Administrasi,
organisasi dan manajemen yang modern itu hanya dapat terwujud apabila manusia
sebagai pelaksanaannya berpikiran
modern dan maju atau disebut juga manusia modern. Manusia modern adalah mereka
yang sadar dan berusaha meningkatkan “mutu hidupnya”. Mutu hidup itu hanya
dapat terwujud apabila ia bekerjasama dengan orang lain dalam berbagai bentuk organisasi (organisasi pemerintah, organisasi
niaga dan organisasi kemasayarakatan lainnya).
Sejalan dengan semakin
meningkatnya kegiatan yang harus dilakukan mulai dari mengumpulkan,
menginterprestasi, menyimpan dan menyalurkan data kepada pemakai, maka pada
abad teknologi sekarang ini penangannannya akan lebih efisien dan ekonomis
apabila dilakukan dengan menggunakan alat-alat elektronis seperti komputer
dalam mengolah data menjadi informasi. Dengan sistem elektonik dan digital dapat menstranformasikan potensi
klasik ke ranah modern, “the potential role of modern national identity schemes
in enabling the transformation of traditional identities into digital
identities” (Khouri, 2011: 22).
Komputer dapat bekerja dengan sangat cepat dalam mengolah data,
menganalisis data, mengklasifikasi data, menyimpan data dan mengambil data dari
tempat penyimpanannya, maka sangatlah tepat bila organisasi yang
kegiatan-kegiatannya banyak dan kompleks untuk memanfaatkannya.
Namun
perlu disadari bahwa komputer itu akan berarti dan berguna di dalam organisasi
terutama dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi seperti di sebutkan di
atas apabila ditunjang dengan kemampuan manusia yang mempergunakannya.
Bagaimanapun juga masalah rendahnya kinerja karyawan berawal dari kurang
optimalnya mengelola SDM.
Tegasnya
berhasil tidaknya proses komputerisasi sangat tergantung oleh keberadaan
operator komputer yang tidak lepas dari dukungan organisasi yang dalam hal ini
organisasi membekali operator komputer dengan pendidikan, latihan dan
kelengkapan peralatan sebagai pendukung yang tidak lepas dari latar belakang
pendidikan operator komputer itu sendiri. Jadi komputer adalah hanya merupakan
alat bagi manajemen dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut (1) Bagaimana peranan Operator Komputer dalam
Administrasi pada Program Pascasarjana (S2) Universitas Pendidikan Ganesha? (2)
Kendala-kendala apa yang dijumpai
operator komputer dan bagaimana cara pemecahannya?
Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang
telah dirumuskan pada bagian sebelumnya yang akan dicari solusinya, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Untuk mengetahui peranan operator komputer dalam administrasi pada Program Pascasarjana
(S2) Universitas Pendidikan Ganesha. (2) Untuk
mengetahui kendala-kendala yang dijumpai dalam mengoperasikan komputer
dalam administrasi serta
pemecahannya.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
secara teoritis, (1) Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep dan
teori dalam menambah personal pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang
Administrasi Negara.
Manfaat Praktis, (1) Hasil penelitian ini
diharapkan memberi masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
peranan operator dalam administrasi pada
Program Pascasarjana (S2) Universitas Pendidikan Ganesha.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus sebagai berikut : (1) Peranan
operator komputer dalam Adminsitrasi
pada Program Pascasarjana (S2) Universitas Pendidikan Ganesha, meliputi tugas
pokok dan fungsi (TUPOKSI) berdasar pada Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (KEP/29/M.PAN/6/2004) mengenai deskripsi pekerjaan yang termuat
dalam Pedoman Analisis Jabatan. (2) Kendala-kendala yang dijumpai dalam administrasi pada Program Pascasarjana (S2)
Universitas Pendidikan Ganesha. Adapun aspek-aspeknya antara lain : (a) Faktor
Internal, adalah faktor yang datang dari dalam diri operator. (b) Faktor
Ekternal, adalah faktor yang datang dari luar diri operator. (3) Pemecahan dari
kendala-kendala di atas dapat
dilihat dari aspek berikut : (a) Menggunakan sarana secara optimal. (b)
Melaksanakan tugas sesuai SOP. (c) Melakukan komunikasi antara atasan dan
bawahan. (d) Perencanaan anggaran secara baik.
Populasi penelitian ini adalah semua pengelola
pada Program Pascasarjana UNDIKSHA. Sampel penelitian diambil dari operator
komputer dengan menggunakan teknik sampling purposive.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan peneliti terdiri atas wawancara dengan para pegawai instansi yang
terkait, observasi lapangan, serta pengumpulan data yang terkait dengan objek
penelitian. Penelitian yang dilakukan mengarah pada bagaimana kelengkapan
informasi yang termuat dalam deskripsi pekerjaan tersebut sehingga mempengaruhi
pelaksanaan tugas-tugas oleh para pegawai Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. Oleh karena itu, wawancara dan observasi yang dilakukan
berdasarkan pada variabel mengenai informasi yang ada dalam deskripsi
pekerjaan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan konsep deskripsi pekerjaan yang
berdasar pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(KEP/29/M.PAN/6/2004) mengenai deskripsi pekerjaan yang termuat dalam Pedoman
Analisis Jabatan, antara lain :
1)
Nama Jabatan, nama jabatan merupakan posisi atau
sebutan untuk memberi ciri dan gambaran sekelompok tugas yang menyatu dalam
satu wadah jabatan. Pada Subag Umum dan Kepegawaian, berdasarkan struktur
organisasi serta tugas pokok dan fungsinya.
2)
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha merupakan program pendidik yang menuntut karyawannya dituntut untuk dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya lebih profesional, yang berarti karyawan mempunyai
pandangan untuk selalu berpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin,
jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi untuk keberhasilan pekerjaannya. Operator Komputer sebagai
bagian dari karyawan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
sangatlah berperan dalam pelaporan ini. Diawali dari peran menganalisa dan
sampai pada peran pelaporan adalah proses yang dijalani oleh operator komputer,
sehingga fungsi operator komputer dalam pelaporan sangatlah
penting karena operator komputer mengetahui dari awal file yang masuk sebagai
data dan menyimpannya.
3)
Bahan dan peralatan kerja merupakan perlengkapan
yang diperlukan dalam proses pelaksanaan tugas. Pada instansi tersebut,
bahan-bahan yang biasa digunakan yaitu guna pembuatan klipping pendidikan
antara lain koran dan majalah pendidikan. Adapun perlengkapan yang digunakan
yaitu sebagian besar alat tulis-menulis, stempel, komputer, printer, mesin
ketik manual.
4)
Ringkasan tugas merupakan ikhtisar dari
keseluruhan rincian tugas jabatan dalam satu kalimat, sedangkan rincian tugas
merupakan uraian tiap-tiap tugas
secara jelas mengenai apa, mengapa dan bagaimana tugas tersebut dikerjakan.
Rincian tugas tidak lain adalah tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai.
Berdasarkan daftar tugas pokok dan fungsi pegawai instansi tersebut, pembagian
tugas-tugasnya berdasar pada kelompok-kelompok kerjanya. Dalam daftar tugas
pokok dan fungsi tersebut tidak diuraikan dengan jelas tugas tiap-tiap pegawai.
Oleh karena itu, peneliti memberikan wawancara terhadap masing-masing anggota
kelompok kerja pada subag tersebut sekaligus untuk mengetahui seberapa luas
pemahaman pegawai terhadap pekerjaan yang dimilikinya.
5)
Kondisi tempat kerja merupakan gambaran mengenai
lingkungan tempat pegawai bekerja. Hal-hal yang perlu dijelaskan seperti suhu
ruangan, penerangan, fentilasi udara, ketenangan, kebersihan serta keleluasaan.
Perlunya pencantuman mengenai gambaran kondisi tempat kerja agar para pegawai
baru tidak kaget pada saat tiba pertama kali di lingkungan kerjanya serta dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan kerjanya. Serta untuk menentukan
pegawai manakah yang sekiranya dapat sesuai dengan kondisi kerja tersebut.
6)
Pada umumnya upaya fisik yang dicantumkan dalam
sebuah deskripsi pekerjaan adalah upaya fisik yang menyerap tenaga berlebihan
atau berdampak negatif atau beresiko bagi pegawai. Hal tersebut berguna agar
pegawai menyadari dan dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan dalam pelaksanaan tugas. Berdasarkan hasil wawancara pada instansi
tersebut, sebagian besar memahami resiko kerja yang dihadapi saat menjalankan
pekerjaan berawal dari pengalamannya saat menjalankan tugas tersebut, sehingga
tidak ada upaya awal dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
sebelumnya.
7)
Syarat pekerjaan merupakan rumusan tentang
kemampuan kerja yang dituntut untuk dapat melaksanakan tugas jabatan. Hal
tersebut dicantumkan dalam deskripsi pekerjaan agar mempermudah dalam hal
seleksi pegawai sehingga terdapat
kesesuaian antara tugas yang dikerjakan dengan pegawai yang mengerjakan tugas
tersebut (The Right Man In The Right
Place) .
Sejauh mana organisasi berhasil dalam mencapai
tujuan dan dalam memenuhi semua pelayanan tergantung pada keberhasilan para
individu pegawai melaksanakan tugas. Seberapa baik individu pegawai dalam
melaksanakan tugasnya erat kaitannya
dengan berjalannya dengan baik pelaksanaan fungsi organisasi, maka untuk
menganilisis keberhasilan pelaksanaan sebuah fungsi organisasi
menjalankan fungsi manajemen dalam peningkatan kinerja pegawai bisa dilihat
sejauhmana faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah pelaksanaan fungsi yang
diterapkan.
Berjalannya fungsi organisasi sebagai fungsi manajemen yang diterapkan pada PPs
(S2) UNDIKSHA tergantung kepada sejauh mana faktor-faktor yang mempengaruhi
fungsi manajemen itu sendiri yaitu: Sistem/Prosedur
Kerja, Sarana dan Prasarana, Komunikasi dan Anggaran.
a)
Komunikasi
Komunikasi merupakan cara bagi seorang dengan
orang lain untuk menyampaikan sesuatu. Dalam pelaksanaan fungsi organisasi sebagai fungsi manajemen, komunikasi sangatlah penting,
karena dengan komunikasi seorang pimpinan memberikan arahan dan nasehat kepada
bawahannya agar bekerja dengan baik sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat
terwujud. Komunikasi juga memberi ruang bagi seseorang untuk memberi masukan
kepada orang lain bilamana ada sesuatu yang dianggap tidak sesuai lazimnya.
b)
Sarana dan prasarana
Faktor sarana dan prasarana
ini tergolong penting dalam proses pelaksanaan dan penyelenggaraan aktivitas. Sarana dan prasarana adalah
setiap benda atau alat yang dipergunakan untuk memperlancar atau mempermudah
pekerjaan. Peralatan yang dimiliki di
samping harus cukup secara kuantitas, juga harus baik dan tepat untuk suatu
tujuan. Semakin baik peralatan yang dimiliki semakin memperlancar dan
mempermudah mekanisme kerja dan mempercepat penyelesaian kerja. Menurut Nawawi
(1984:25) bahwa alat pada dasarnya merupakan sumber kerja material hanya patut
dipergunakan apabila mampu meningkatkan hasil yang dicapai dibandingkan dengan
cara kerja tanpa mempergunakan alat.
c)
Sistem dan Prosedur Kerja
Sistem dan
prosedur kerja merupakan cara yang dilakukan oleh setiap karyawan atau aparat
untuk menyelesaikan suatu tahap dan rangkaian pekerjaan, sementara prosedur
merupakan tata cara yang berlaku dalam organisasi. Dengan adanya sistem dan prosedur kerja akan lebih memudahkan pengaturan
pekerjaan pegawai dalam melaksanakan tahap
dan seluruh rangkaian pekerjaan berdasarkan tugas pokoknya, sehingga dengan
demikian apabila setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur
kerja dan dapat dilaksanakan serta dipahami oleh setiap pegawai maka akan berimplikasi secara positif
terhadap kinerja secara keseluruhan.
d)
Anggaran
Faktor anggaran ini
tergolong penting dalam proses pelaksanaan dan penyelenggaraan aktivitas.
Anggaran sangat penting karena dalam merumuskan sebuah perencanaan kegiatan
faktor anggaran yang paling pertama diperhatikan.
PENUTUP
Simpulan
1)
Tupoksi
pekerjaan merupakan salah satu wujud dari formalisasi pekerjaan agar setiap
pegawai menganggap bahwa pekerjaan yang dibebankan kepadanya merupakan hal
penting yang harus dijalankan. Sedangkan pegawai pada subag tersebut memiliki
deskripsi pekerjaan yang tidak jelas dan lengkap hal tersebut merupakan pemicu
tidak konsistennya tugas yang dijalankan selain dari pada aspek desain
pekerjaan yang telah dibuat. Hal tersebut menyebabkan pegawai memiliki persepsi
bahwa pekerjaan yang dikerjakannya bukan prioritas karena tidak ada pedoman
yang bersifat formal mengenai informasi-informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dikerjakannya.
2)
Arahan dari
pimpinan juga memiliki peran yang dominan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh para
pegawai. Oleh karena itu, hal tersebut menyebabkan pekerjaan yang dijalankan
pegawai tergantung pada arahan pimpinan mengenai pekerjaaan apa saja yang harus
dikerjakan pegawai sehingga pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
menjadi konsisten.
Saran-saran
Bertolak dari hasil penelitian, pembahasan dan
simpulan maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
1)
Meskipun
suatu instansi telah merancang tugas-tugas untuk para pegawainya dengan tepat
dan benar, akan tetapi apabila rancangan tugas-tugas tersebut tidak ditetapkan
dalam sebuah pedoman kerja pegawai dengan jelas dan lengkap, tetap saja pegawai
tidak dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan konsisten dan optimal. Oleh
karena itu, pada Subag Umum dan Kepegawaian sebaiknya dibuat suatu pedoman
kerja pegawai yang memuat semua informasi mengenai pelaksanaan tugas-tugas
pokok dan fungsi tiap pegawai yang ada pada instansi tersebut berdasarkan
konsep deskripsi pekerjaan yang tepat dan memenuhi kualifikasi dalam penelitian
deskripsi pekerjaan tersebut.
2)
Seorang
pimpinan dalam sebuah organisasi dalam upaya mengarahkan / mengkoordinasi
pekerjaan untuk para pegawainya seharusnya perlu berdasar pada pedoman deskripsi jabatan yang
tepat.
3)
Melakukan
rekomendasi pekerjaan yaitu pemaparan masalah atau temuan-temuan yang diperoleh
di lapangan yang berkaitan dengan kepegawaian, organisasi, atau tatalaksana.
Hal ini bertujuan sebagai pemberian informasi atau laporan tentang adanya
hal-hal yang menyimpang yang memerlukan pembenahan dengan analisis pekerjaan
atau memerlukan kebijakan untuk pemecahan masalah.
4)
Perlu
adanya penilaian prestasi kerja oleh para pegawai pada instansi tersebut
berdasar pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap pegawai negeri sipil wajib
membuat suatu Sasaran Kerja Pegawai berdasarkan pada rencana kerja tahunan
instansi yang memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam
kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
Ruky, S, 2003., SDM Berkualitas-Mengubah
Visi Menjadi Realitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arikunto,
S, 1987,
Prosedur Penelitian, Bina Aksara,
Jakarta.
Bintoro Tjokroamidjojo,
198l,
Perencanaan Pembangunan,
Gunung Agung, Jakarta.
George
R. Terry, 2008, Principles of management,
Tata McGraw-Hill, New Delhi
Gie Liang The, 1992, Administrasi Perkantoran Modern,
Liberty, Yogyakarta.
Khouri, Ali M. Al. 2011. “An Innovative Approach For E-government Transformation”, In
International Journal of Managing Value and Supply Chains (IJMVSC) Vol. 2,
No. 1, March 2011
Koentjaraningrat,1977, Metode Penelitian Masyarakat,
PT.Gramedia, Jakarta
Makmur,
2008. Filsafat Administrasi. Bumi Aksara,
Jakarta
Miles, 1992, Analisis Data Kualitatif, UI Press,
Jakarta
Moleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, CV.
Remaja Karya, Bandung
Pamudji, S, 1986, Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.
Sjamsuddin,
Sjamsiar, 2005. Kepemerintahan Kemitraan.
Yayasan Pembangunan Nasional, Malang
Sjamsuddin,
Sjamsiar, 2008. Administrasi Pemerintahan Lokal. Agritek
Pembangunan Nasional, Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar